PENGANTAR MK PROSES KOMUNIKASI
12 PRINSIP KOMUNIKASI
Prinsip-prinsip komunikasi pada dasarnya merupakan penjabaran lebih jauh dari definisi atau hakikat komunikasi:
1. Komunikasi adalah proses simbolik
2. Setiap perilaku mempunyai potensi komunikasi
3. Komunikasi punya dimensi isi dan dimensi hubungan
4. Komunikasi berlangsung dalam berbagai tingkat kesengajaan
5. Komunikasi terjadi dalam konteks ruang dan waktu
6. Komunikasi melibatkan prediksi peserta komunikasi
7. Komunikasi bersifat sistemik
8. Semakin mirip latar belakang sosial-budaya semakin efektiflah komunikasi
9. Komunikasi bersifat nonsekuensial
10. Komunikasi bersifat prosesual, dinamis, dan transksional
11. Komunikasi bersifat irreversible
12. Komunikasi bukan panasea untuk menyelesaikan berbagai masalah
MODEL-MODEL KOMUNIKASI
1. Model S-R
Model stimulus-respons (S-R) adalah model komunikasi paling dasar. Model ini dipengaruhi oleh disiplin psikologi, khususnya yang beraliran behaioristik.
(Stimulus - Respons)
2. Model Aristoteles
Model komunikasi paling klasik, yang sering juga disebut model retoris. Ia berjasa dalam merumuskan model komunikasi verbal pertama. Komunikasi terjadi ketika seorang pembicara menyampaikan pembicaraannya kepada khalayak dalam upaya mengubah sikap mereka. Ia mengemukakan tiga unsur dasar proses komunikasi, yaitu pembicara (speaker), pesan (message), dan
pendengar (listener)
3. Model Lasswell
Model Lasswell sering diterapkan dalam komunikasi massa. Model tersebut mengisyaratkan bahwa lebih dari satu saluran dapat membawa pesan. Model yang digambarkan dalam pernyataan: “Who ?Says what? To whom? Through what channel? With what effect?”
∗ Model Shannon dan Weaver
Model Shannon dan Weaver mengasumsikan bahwa sumber informasi menghasilkan pesan untuk
dikomunikasikan dari seperangkat pesan yang dimungkinkan. Pemancar (transmitter) mengubah
pesan menjadi sinyal yang sesuai dengan saluran yang digunakan. Saluran (channel) adalah medium yang mengirimkan sinyal (tanda) dari transmitter ke penerima (receiver).
∗ Model Schramm
Menurut Wilbur Schramm, komunikasi senantiasa membutuhkan setidaknya tiga unsur: sumber (source), pesan (message), dan sasaran (destination). Setiap orang dalam proses komunikasi adalah sekaligus sebagai enkoder-dekoder. Proses kembali dalam model disebut umpan balik (feedback)
KOMUNIKASI VERBAL
∗ Menurut Larry L. Barker
bahasa memiliki tiga fungsi yaitu penamaan (naming atau labeling), interaksi, dan transmisi informasi. Penamaan atau penjulukan merujuk pada usaha mengidentifikasi objek, tindakan,
atau orang dengan menyebut namanya sehingga dapat dirujuk dalam komunikasi. Fungsi interaksi,
menekankan berbagai gagasan dan emosi, yang dapat mengundang simpati dan pengertian atau kemarahan dan kebingungan. Melalui bahasa, informasi dapat disampaikan kepada orang lain.
FUNGSI KOMUNIKASI VERBAL
∗ Dalam pada itu, agar komunikasi kita berhasil setidaknya bahasa harus memenuhi tiga fungsi, yaitu:
Untuk mengenal dunia di sekitar kita, berhubungan dengan orang lain, dan untuk menciptakan koherensi dalam kehidupan kita
KETERBATASAN BAHASA
∗ Keterbatasan jumlah kata yang tersedia untuk mewakili objek
∗ Kata-kata bersifat ambigu dan kontekstual
∗ Kata-kata mengandung bias budaya
∗ Pencampuradukan fakta, penafsiran, dan penilaian
KOMUNIKASI NON-VERBAL
∗ Istilah non-verbal biasanya digunakan untuk melukiskan semua peristiwa komunikasi di luar
kata-kata terucap dan tertulis. Pada saat yang sama kita harus menyadari bahwa banyak peristiwa dan
perilaku non-verbal ini ditafsirkan melalui simbol-simbol verbal. Dalam pengertian ini, peristiwa
dan perilaku nonverbal itu tidak sungguh-sungguh bersifat nonverbal.
KLASIFIKASI PESAN NON-VERBAL
∗ Bahasa Tubuh (isyarat tangan, gerakan kepala, postur tubuh dan posisi kaki, ekspresi wajah dan tatapan mata)
∗ Sentuhan
∗ Parabahasa (atau vokalika)
∗ Penampilan fisik (busana, karakteristik fisik)
∗ Bau-bauan
∗ Orientasi ruang dan jarak pribadi (ruang pribadi vs ruang publik, posisi duduk dan pengaturan ruangan)
∗ Konsep waktu
∗ Diam
∗ Warna
∗ Artefak
FUNGSI KOMUNIKASI NON-VERBAL
1. Perilaku non-verbal dapat mengulangi perilaku verbal
2. Memperteguh, menekankan, atau melengkapi perilaku verbal
3. Perilaku non-verbal dapat menggantikan perilaku verbal
4. Perilaku non-verbal dapat meregulasi perilaku verbal
5. Perilaku non-verbal dapat membantah atau bertentangan dengan perilaku verbal
PERBEDAAN KOMUNIKASI VERBAL DAN NON-VERBAL
∗ Pertama, sementara perilaku verbal adalah saluran tunggal, perilaku non-verbal bersifat multisaluran
∗ Kedua, pesan verbal terpisah-pisah, sedangkan pesan non-verbal sinambung.
∗ Ketiga, komunikasi non-verbal mengandung lebih banyak muatan emosional daripada komunikasi verbal
Tidak ada komentar:
Posting Komentar