Jumat, 16 Maret 2018

struktur estetika



STRUKTUR ESTETIKA

Seni  memiliki  peranan  yang  cukup  penting  di  dalam  kehidupan  manusia.  Seni terbentuk/dibentuk melalui susunan atau komposisi atau satu kesatuan dari unsur‐unsur rupa.

Unsur‐Unsur Rupa

Unsur Garis
Garis  adalah  goresan  atau  batas  limit  dari  suatu  benda,  ruang,  bidang,  warna,  tekstur,  dan  lainnya. Menurut  jenisnya,  garis  dapat  dibedakan  menjadi  garis  lurus,  lengkung,  panjang,  pendek,  horizontal, vertikal, diagonal, berombak, putus‐putus, patah‐patah, spiral dan Iain‐Iain.
Kesan  yang  ditimbulkan  dari  setiap  macam  garis  dapat  berbeda‐beda,  misalnya  garis  lurus  berkesan tegak dan keras, garis lengkung berkesan lembut dan lentur, garis patah‐patah berkesan kaku, dan garis spiral berkesan lentur.

Unsur Shape (Bangun)
Shape adalah suatu bidang kecil yang terjadi karena dibatasi oleh sebuah kontur (garis) dan atau dibatasi oleh adanya warna yang berbeda atau oleh gelap terang pada arsiran atau karena adanya tekstur.
Shape (bidang) yang terjadi:
– shape yang menyerupai wujud alam (figuratif), dan
– shape yang tidak sama sekali menyerupai wujud alam (non figuratif).

Unsur Tekstur   (Rasa Permukaan Bahan)
Texture (tekstur) adalah unsur rupa yang menunjukkan rasa permukaan bahan, yang sengaja dibuat dan dihadirkan dalam susunan untuk mencapai bentuk rupa, sebagai usaha untuk memberikan rasa tertentu pada permukaan bidang pada perwajahan bentuk pada karya seni rupa secara nyata atau semu.

Unsur Warna
Warna sebagai salah satu elemen atau medium seni rupa, merupakan unsur susun yang sangat penting, baik di bidang seni murni maupun seni terapan.
Warna Sebagai Warna: 
kehadiran  warna  tersebut  sekedar  untuk  memberi  tanda  pada  suatu  benda  atau  barang,  atau  hanya untuk  membedakan  ciri  benda  satu  dengan  lainnya  tanpa  maksud  tertentu  dan  tidak  memberikan pretensi apapun.
Warna Sebagai Representasi Alam: 
kehadiran  warna  merupakan  penggambaran  sifat  obyek  secara  nyata,  atau  penggambaran  dari  suatu obyek alam sesuai dengan apa yang dilihatnya.
Warna sebagai Tanda atau Lambang atau Simbol:
kehadiran warna merupakan lambang atau melambangkan sesuatu  (yang lain), merupakan tradisi atau pola umum.

Unsur Ruang dan Waktu
Ruang  dalam  unsur  rupa  merupakan  wujud  tiga  matra  yang  mempunyai  panjang,  lebar,  dan  tinggi (mempunyai volume).   Untuk meningkat dari satu matra ke matra yang lebih tinggi dibutuhkan waktu. Ada  perbedaan  yang  terjadi  tentang  waktu  pada  seni  pertunjukan  dan  seni  rupa.  Seni  pertunjukan terikat  dalam  ruang  dan  waktu  yang  disajikan,  sedang  waktu  dalam  seni  rupa  merupakan  waktu successive. Waktu yang digunakan dalam penghayatan  tidak dapat hanya berlangsung secara simultan tetapi secara bertahap untuk mencapai kedalaman estetika.



Dasar‐Dasar Penyusunan

Paduan Harmoni (Selaras)
Harmoni  atau  selaras  merupakan  paduan  unsur‐unsur  yang  berbeda  dekat.  Jika  unsur‐unsur  estetika dipadu secara berdampingan maka akan timbul kombinasi tertentu dan timbul keserasian (harmoni).

Paduan Kontras
Kontras  merupakan  paduan  unsur‐unsur  yang  berbeda  tajam.  Kontras  merangsang  minat,  kontras menghidupkan desain, kontras merupakan bumbu komposisi dalam pencapaian bentuk.

Paduan Irama (Repetisi)
Repetisi  merupakan  pengulangan  unsur‐unsur  pendukung  karya  seni.  Repetisi  atau  ulang  merupakan selisih antara dua wujud yang terletak pada ruang dan waktu, maka sifat paduannya bersifat satu matra yang  dapat  diukur  dengan  interval  ruang,  serupa  dengan  interval  waktu  antara  dua  nada  musik beruntun yang sama.

Paduan Gradasi (Harmoni Menuju Kontras)
Gradasi  merupakan  satu  sistem  paduan  dari  laras  menuju  kontras,  dengan  meningkatkan  masa  dari unsur yang dihadirkan. Gradasi merupakan paduan dari interval kecil ke interval besar, yang dilakukan dengan penambahan atau pengurangan secara laras dan bertahap.

 
Hukum Penyusunan
Asas Kesatuan (Unity)
Kesatuan  adalah  kohesi,  konsistensi,  ketunggalan  atau  keutuhan,  yang  merupakan  isi  pokok  dari komposisi. Kesatuan merupakan efek yg dicapai dlm suatu susunan atau komposisi di antara hubungan unsur pendukung karya, sehingga secara keseluruhan menampilkan kesan tanggapan secara utuh.

Keseimbangan (Balance)
Keseimbangan  dalam  penyusunan  adalah  keadaan  atau  kesamaan  antara  kekuatan  yang  saling
berhadapan  dan  menimbulkan  adanya  kesan  seimbang  secara  visual  ataupun  secara  intensitas
kekaryaan.
– Keseimbangan formal adalah keseimbangan pada dua pihak berlawanan dari satu poros.
– Keseimbangan  informal  adalah  keseimbangan  sebelah  menyebelah  dari  susunan  unsur  yang
menggunakan prinsip susunan ketidaksamaan atau kontras dan selalu asimetris.

Kesederhanaan (Simplicity)
Kesederhanaan  dalam  desain,  pada  dasarnya  adalah  kesederhanaan  selektif  dan  kecermatan
pengelompokan unsur‐unsur artistik dalam desain.
Ada 3 aspek kesederhanaan: kesederhanaan unsur, kesederhanaan struktur, dan kesederhanaan teknik.

Aksentuasi (Emphasis)
Desain  yang  baik  mempunyai  titik  berat  untuk  menarik  perhatian.  Perulangan  unsur  desain  dan perulangan  warna  dapat memberi  penekanan  pada  unsur  tersebut.   Aksentuasi melalui  susunan:  tata letak  dari  unsur  visual  dengan  benda‐benda  lain  yang  diatur  sedemikian  rupa  sehingga  mengarahkan pandangan orang ke tempat atau obyek yang menjadi pusat perhatian.
 
Proporsi
Proporsi  dan  skala  mengacu  kepada  hubungan  antara  bagian  dari  suatu  desain  dan  hubungan  antara bagian dengan keseluruhan. Warna, tekstur, dan garis memainkan peranan penting dalam menentukan proporsi.  Proporsi  tergantung  kepada  tipe  dan  besarnya  bidang,  warna  garis  dan  tekstur  dalam beberapa area.


Referensi Utama
Dharsono. (Sony Kartika). 2007. Estetika. Bandung: Rekayasa Sains.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar